Promo Mitra Kiosbank

Cara Mengatur Keuangan Usaha Warung Omzet Rp10 Juta

Cara Mengatur Keuangan Usaha Warung dengan Omzet Rp10 Juta.

Mengelola keuangan usaha warung atau toko kelontong dengan baik adalah kunci untuk menjaga bisnis tetap berjalan lancar, menguntungkan, dan terhindar dari kekacauan keuangan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara mengatur keuangan usaha warung dengan omzet Rp10 juta, dengan contoh perhitungan sederhana pengelolaan keuangan dan pembelian stok barang dagangan. Selain itu, akan ada beberapa tips mengatur keuangan agar bisnis kecil tetap aman dan menguntungkan.

Mengatur Keuangan Usaha Warung

1. Contoh Perhitungan Pengelolaan Keuangan

Misalkan, usaha warung Anda memiliki omzet sekitar Rp10 juta per bulan. Langkah pertama adalah menghitung biaya operasional untuk mengetahui keuntungan bersih yang diperoleh.

Pendapatan (Omzet)

  • Omzet bulanan: Rp10.000.000

Biaya Operasional

Karena usaha ini dilakukan sendiri tanpa karyawan dan tanpa sewa tempat, berikut rincian biaya operasionalnya:

Komponen BiayaJumlah (Rp)
Pembelian Stok Barang Dagangan (70% dari omzet)7.000.000
Listrik dan Air200.000
Biaya Transportasi dan Lainnya300.000
Biaya Tak Terduga200.000
Total Biaya Operasional7.700.000

Laba Kotor

Perhitungan Laba kotor didapatkan dari omzet dikurangi total biaya operasional.

Laba Kotor = Omzet − Biaya Operasional
Laba Kotor = Rp10.000.000 − Rp7.700.000 = Rp2.300.000

Pengelolaan Keuntungan

Setelah mendapatkan laba kotor, keuntungan ini bisa dialokasikan ke beberapa pos seperti reinvestasi, tabungan, dan juga dana cadangan.

Pos Pengelolaan KeuntunganJumlah (Rp)% dari Laba
Reinvestasi untuk Pembelian Stok Tambahan (50%)1.150.00050%
Tabungan Usaha (30%)690.00030%
Dana Darurat dan Cadangan (20%)460.00020%
Total Keuntungan2.300.000100%

Dengan alokasi ini, Anda dapat memastikan bahwa keuntungan digunakan untuk mengembangkan bisnis serta mengamankan keuangan usaha di masa mendatang.

2. Contoh Perhitungan Pembelian Stok Barang Dagangan

Berikut adalah contoh perhitungan pembelian stok barang dagangan dengan alokasi Rp7 juta per bulan (sekitar 70% dari omzet). Ini mencakup berbagai jenis barang yang dijual di warung seperti sembako, makanan ringan, minuman, dan juga produk digital.

Jenis BarangPersentase dari Total StokJumlah (Rp)
Sembako (Beras, Gula, Minyak, dll.)40%2.800.000
Makanan Ringan (Snack, Biskuit, dll.)20%1.400.000
Minuman (Air Minum, Teh, Kopi, dll.)15%1.050.000
Produk Digital (Pulsa, Token Listrik, dll.)20%1.400.000
Lainnya (Sabun, Shampo, Obat, dll.)5%350.000
Total100%7.000.000

Rincian Pembelian Stok

A. Sembako (40% dari total stok)

  • Beras: Rp1.500.000
  • Gula: Rp500.000
  • Minyak Goreng: Rp500.000
  • Telur, Tepung, Garam, dll.: Rp300.000
    Total Sembako: Rp2.800.000

B. Makanan Ringan (20% dari total stok)

  • Snack: Rp700.000
  • Biskuit: Rp300.000
  • Mi Instan: Rp400.000
    Total Makanan Ringan: Rp1.400.000

C. Minuman (15% dari total stok)

  • Air Minum Kemasan: Rp600.000
  • Kopi dan Teh: Rp250.000
  • Minuman Sachet dan Soft Drink: Rp200.000
    Total Minuman: Rp1.050.000

D. Produk Digital (20% dari total stok)

  • Top Up Saldo Produk Digital: Rp1.400.000

E. Lainnya (5% dari total stok)

  • Sabun, Shampo, Pasta Gigi: Rp200.000
  • Obat-obatan, Vitamin: Rp150.000
    Total Lainnya: Rp350.000

Dengan pembagian ini, pemilik usaha bisa mengatur pembelian stok sesuai kebutuhan konsumen serta menjaga ketersediaan barang dagangan di warung. Rincian pembelian stok bisa menyesuaikan berdasarkan permintaan dan juga tren konsumen di lokasi usaha.

 

Untung Jual Pulsa & Produk Digital

Aplikasi PPOB Mitra Kiosbank  Aplikasi PPOB Mitra Kiosbank  Aplikasi PPOB Komputer Mitra Kiosbank

peluang usaha penghasilan tambahan mitra kiosbank agen pulsa, token listrik, pdam dan ppob online

 

3. Tips Mengatur Keuangan Usaha Warung Agar Menguntungkan

Mengatur keuangan usaha kecil memerlukan kedisiplinan dan strategi yang tepat. Berikut beberapa tips yang bisa membantu Anda mengelola keuangan usaha dengan lebih baik:

A. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Usaha

Hal pertama yang harus dilakukan adalah memisahkan keuangan pribadi dan usaha. Buat rekening terpisah untuk keperluan bisnis agar Anda dapat melacak pengeluaran dan pemasukan usaha dengan lebih jelas.

B. Lakukan Pembukuan Sederhana

Buat catatan keuangan yang rapi. Pembukuan sederhana bisa berupa pencatatan harian dari pemasukan dan pengeluaran. Ini akan membantu Anda memonitor arus kas dan mengetahui posisi keuangan usaha.

C. Hitung Biaya Operasional dengan Tepat

Pastikan semua biaya operasional tercatat dengan benar, termasuk biaya listrik, transportasi, dan pembelian stok. Dengan mengetahui biaya yang pasti, Anda juga bisa lebih mudah menghitung laba dan merencanakan alokasi keuntungan.

D. Sisihkan Keuntungan untuk Reinvestasi

Sebagian dari keuntungan sebaiknya dialokasikan untuk pembelian stok tambahan atau pengembangan usaha lainnya. Reinvestasi ini penting agar usaha Anda terus tumbuh dan dapat memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat.

E. Siapkan Dana Darurat

Dana darurat penting untuk mengatasi situasi tak terduga, seperti penurunan omzet atau kenaikan harga bahan baku. Simpan sebagian keuntungan dalam bentuk dana cadangan agar usaha tetap stabil di masa sulit.

F. Buat Anggaran Bulanan

Rencanakan anggaran bulanan untuk usaha Anda, termasuk target pembelian stok, biaya operasional, dan proyeksi keuntungan. Dengan anggaran, Anda akan lebih mudah mengontrol pengeluaran dan mencapai target keuangan yang diinginkan.

G. Membeli Barang Dagangan di Tempat Grosir

Untuk mendapatkan harga yang lebih murah dan keuntungan yang lebih besar, sebaiknya membeli barang dagangan di tempat grosir atau distributor resmi.

H. Terapkan Larangan Utang untuk Pembeli

Memberikan barang secara kredit kepada pembeli dapat berdampak negatif pada arus kas usaha. Untuk menjaga keuangan tetap sehat, penting untuk menerapkan kebijakan larangan utang.

 

Buat Warung Tambah Untung – Jadi Mitra Kiosbank

Mengelola keuangan usaha warung dengan lebih baik adalah langkah penting untuk memastikan bisnis tetap stabil dan berkembang. Dengan perhitungan keuangan yang cermat, pembukuan sederhana, serta strategi pembelian stok yang efisien, Anda dapat memaksimalkan keuntungan dan menjaga kelancaran operasional. Menghindari utang dari pembeli dan fokus pada pengelolaan arus kas yang sehat akan membantu Anda mencegah kerugian serta meningkatkan daya saing usaha. Keberhasilan dalam mengatur keuangan adalah fondasi bagi pertumbuhan usaha yang berkelanjutan.

Untuk menambah peluang pendapatan, Anda bisa mempertimbangkan menjual produk digital melalui Kiosbank. Aplikasi ini memungkinkan Anda menawarkan layanan seperti pembelian pulsa, token listrik, top-up e-wallet, dan pembayaran tagihan lainnya di warung Anda. Dengan menyediakan produk-produk digital yang dibutuhkan banyak orang, usaha Anda akan lebih lengkap dan menarik lebih banyak pelanggan. Selain itu, menambah variasi produk dengan menjual layanan digital dapat meningkatkan omzet penjualan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan setia Anda.

 

Baca juga Artikel Rekomendasi:

 

error: Nang Ning Nung Neng !!